Walaupun sudah ada pengawet
makanan yang diizinkan, namun masih banyak para produsen menggunakan bahan pengawet berbahaya untuk campuran makanannya.
Lalu kenapa masih sering digunakan?
Hal
ini dikarenakan para produsen makanan yang menggunakan bahan kimia terlarang ini bermaksud mendapatkan keuntungan yang besar dengan
memberian zat beracun tersebut agar makanan yang dibuat tidak mudah basi, lebih
kenyal dan lain-lain. Biaya bahan dan biaya produksi yang meningkat dan tidak ditunjang daya beli pasar menjadi alasan utama pasa produsen untuk berikap curang.
Berikut bahan kimia terlarang yang masih banyak digunakan pada campuran bahan makanan :
Boraks
Natrium Tetraborat atau Boraks
adalah senyawa yang biasa digunakan sebagai industry kertas, gelas, pengawet
kayu, keramik dan detergen. Senyawa kimia dengan rumus Na2B4O7·10H2O ini sering disalahgunakan oleh para produsen
makanan guna mengawetkan makanan yang dijual, misalnya bakso, sosis, krupuk
gendar, mie basah, kue pisang molen, siomay dan pangsit. Penyakit yang
disebabkan oleh Boraks pada tubuh yakni gangguan pada kulit, otak dan hati.
Formalin
Formalin adalah nama dagang dari
campuran formaldehid, methanol, dan air (H₂CO). Formalin yang saat ini
banyak beredar dipasaran mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi, antara
20% - 40%. Zat kimia ini memiliki kemampuan yang sangat baik ketika mengawetkan
makanan. Formalin dilarang karena dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru,
gangguan fungsi jantung, gagal ginjal, dan gangguan pada alat pencernaan.
Jadi, meskipun tubuh memerlukan
asupan makanan yang memiliki kandungan protein, karbohidrat, vitamin dan
lainnya namun mulai dari sekarang kita harus lebih jeli dalam mengkonsumsi
makanan.