Apabila mendengar kalimat "Keanekeragaman hayati" maka yang akan muncul dalam pemikiran kita yakni kumpulan makhluk hidup yang beraneka ragam. Bayangan tersebut memang tidak salah. Pengertian Keanekaragaman memang secara langsung menggambarkan keadaan bermacam-macam benda. Sedangkan kata "Hayati" mengartikan makhluk (sesuatu) yang hidup. Keanekaragaman hayati atau biasa disebut "Biodiversitas" adalah suatu istilah macam-macam keanekaragaman makhluk hidup yang mencakup semua bentuk makhluk hidup.
Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi yakni hasil dari miliaran tahun proses evolusi alamiah, asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti. Sekitar ratusan juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanyalah dihuni oleh makhluk-makhluk berukuran kecil berupa bakteri, protozoa, makhluk hidup uniseluler lainnya sebelum muncul makhluk hidup multiseluler yang menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati dengan begitu cepat.
Ada dua faktor yang menjadi penyebab terjadinya keanekaragaman hayati, faktor keturunan (gen) dan faktor lingkungan. Keanekaraman hayati berkembang keanekaragaman pada berbagai tingkat yang secara ilmiah mencakup variasi gen (genetika), jenis dan ekositem.
Keanekaragaman Tingkat Gen (Genetika);
Menimbulkan adanya variasi antara individu yang satu dengan yang lainnya yang masih berada dalam satu species, misalnya varietas. Semua makhluk hidup dalam satu species memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian dari kromosom yang mengendalikan faktor keturunan. Gen tersusun dari DNA. Susunan perangkat gen menentukan ciri atau sifat individu. Adanya keanekaragaman susunan perangkat gen menimbulkan keanekaragaman individu.
Keanekaragaman Jenis;
Memperlihatkan adanya variasi bentuk, penampakan, frekuensi dan sifat lainnya antara species yang satu dengan yang lain. Keseluruhan penampakan tiap jenis didasari oleh faktor genetik dan interaksi dengan lingkungan tempat tinggal. Keanekaragaman jenis sangat dipengaruhi oleh hubungan-hubungan fungsional tingkat trofik.
Keanekaragaman Ekosistem.
Keseluruhan makhluk hidup yang beranekaragam bentuk, penampakan, frekuensi dan sifat-sifat lainnya yang beraneka ragam dengan habitat dan faktor-faktor lingkungan yang terdiri dari faktor fisik dan kimia (komponen abiotik), dan juga dengan berbagai jenis makhluk hidup lainnya (komponen biotik), menciptakan keanekaragaman ekosistem. Dalam ekosistem terjadi proses pengambilan dan perpindahan energi, daur materi dan produktivitas. Stabilnya ekosistem suatu daerah dipengaruhi oleh makin beranekaragamnya jenis organisme yang berada pada daerah tersebut.