Masih ingat dengan peristiwa mengenaskan tanggal 9 Mei 2012? Mungkin sebagian besar pembaca tertuju pada tragedi jatuhny Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Tebing Gunung Salak Bogor. Ya, Peristiwa tersebut sangat menjadi perhatian para penduduk Indonesia khususnya Wilayah Bogor dan sekitarnya. Butuh waktu beberapa hari setelah hari kejadian untuk menentukan titik lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Tim Penolong yang terdiri dari Unsur TNI, BASARNAS dibantu oleh para relawan, Tim Peneliti yang didatangkan langsung dari Negeri produsen Pesawat tersebut (Rusia) dan Instansi terkait lainnya harus bersusah payah menyusuri hutan belantara dan tebing-tebing terjal menuju bangkai pesawat untuk mengevakuasi korban. Ternyata tidak sampai disitu perjuangan untuk mengorek informasi penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut. Beberapa waktu berlalu, akhirnya Tim Evakuasi menemukan salah titik terang setelah benda berukuran ± sekitar 40 X 50 cm yang menjadi saksi peristiwa tersebut. Benda yang dinamakan BlackBox (Kotak Hitam) diketemukan di jurang sekitar jatuhnya pesawat tertimbun bagian bangkai pesawat. Dan butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengungkap salah satu kejadiaan naas penerbangan Indonesia sebelum menentukan faktor penyebab tragedi yang terjadi di tebing Gunung Salak tersebut.
Apa itu Black Box? dan apa fungsi dari benda itu?
Black Box adalah seperangkat alat yang digunakan dalam bidang transportasi yang umumnya digunakan pada transportasi udara. Dan kotak ini tidak berarti kotak berwarna hitam yang sering dikonotasikan sesuai dengan namanya.
|
Mekanisme cara kerja kotak Black Box |
Fungsi dari Black Box
yakni merekam percakapan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara Cockpit Voice Recorder (CVR) maupun gerak pesawat terbang/Flight
Data Recorder (FDR). Kedua data rekaman tersebut disimpan pada memory
boards di dalam Crash Survivable Memory Unit
(CSMU). Ratusan lebih parameter data dapat disimpan kedalam alat ini. Crash Survivable Memory Unit
(CSMU) terdiri dari papan
memory yang dikelilingi oleh isolasi termal baja besi dan baja yang mampu
menahan dampak dari ledakan kecelakaan dengan ribuan kali gaya gravitasi dan
mampu bertahan kedalam dasar laut pada kedalaman 14.000-20.000 kaki. Seluruh
data yang terekam dikumpulkan oleh sensor pesawat terbang dan dikirim ke Flight Data Acquisition Unit
(FDAU) yang terletak pada
hidung pesawat. Flight Data Acquisition Unit (FDAU) ini
yang berfungsi sebagai perantara data sebelum data tersebut tersimpan dalam
kotak hitam.