Para ahli astronomi mengamati
benda-benda di luar angkasa dengan teleskop. Alat ini ditemukan oleh Hans
Liperhey, seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-16. Akan tetapi alat ini
dipopulerkan oleh galileo. Setelah itu, banyak ahli yang mencoba mengembangkan
teleskop.
Teleskop bekerja dengan
mengumpulkan cahaya yang diterima dari obyek yang diamati. Cahaya tersebut
difokuskan ke sebuah titik kecil. Titik kecil inilah yang kemudian diperbesar. Kini,
teleskop dibuat dengan perlengkapan yang lebih canggih. Dengan demikian, obyek
yang tertangkap lebih jelas dan mudah diamati.
Salah satu teleskop besar yang
ada adalah teleskop kembar. Berat teleskop kembar mencapai 300 ton dengan
diameter sepanjang 10 meter. Teleskop tersebut dimiliki observatorium Keck di
Hawai (puncak gunung Mauna Kea). Tempat ini dipilih karena atmosfer ditempat
ini masih bersih, maka pengamatan lebih mudah untuk dilakukan.
Sedangkan teleskop yang
diletakkan di orbit bumi yaitu teleskop Hubble milik Amerika Serikat. Nama Hubble
diambil dari nama seorang ahli astronomi yaitu Edwin Hubble. Teleskop Hubble
dapat mengambil gambar luar angkasa dengan lebih baik. Gambar-gambar yang
ditangkap oleh teleskop Hubble dikirim ke bumi untuk dipelajari oleh para ahli.