Kita lebih mengenal garam sebagai bahan
yang ditambahkan ke dalam makanan untuk memberi rasa asin. Garam tersebut
dikenal sebagai garam dapur atau garam natrium klorida. Dalam ilmu kimia, yang
tergolong garam bukan hanya natrium klorida (garam dapur), melainkan masih
banyak jenis garam yang lain.
Garam terbentuk melalui reaksi antara asam
dengan basa disertai produk reaksi lain yakni air. Rekasi antara asam dengan
basa yang menghasilkan garam dan air dikenal sebagai reaksi netralisasi.
Perhatikan contoh garam yang terbentuk
dari reaksi-reaksi berikut :
|
Garam |
- Asam sulfat bereaksi dengan kalium
hidroksida menghasilkan kalium sulfat dan air
- Asam nitrat bereaksi dengan lithium
hidroksida menghasilkan lithium nitrat dan air
- Asam klorida bereaksi dengan kalsium
hidroksida menghasilkan kalsium klorida dan air
Dari tiga reaksi diatas, semuanya
menghasilkan garam yang berbeda, yaitu kalium sulfat, lithium nitrat, dan
kalsium klorida. Jenis garam yang dihasilkan bergantung pada jenis asam dan
basa pembentuknya. Reaksi netralisasi tidak hanya terbatas pada pembentukan
garam dan air. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi
netralisasi, termasuk dalam bidang kesehatan dan pertanian. Sebagai contoh :
- Didalam
lambung terdapat asam klorida encer atau asam lambung. Volumenya sekitar 1.000
cm3. Salah satu manfaat asam lambung adalah membantu proses pencernaan makanan.
Meskipun bermanfaat, asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan
pencernaan. Untuk mengatasinya, digunakan obat yang mengandung basa magnesium
hidroksida guna menetralisir asam lambung yang berlebihan tersebut.
- Sengatan lebah pada dasarnya merupakan
penyuntikan bahan kimia ke bawah kulit yang dapat mengakibatkan iritasi pada
kulit. Sengatan lebah bersifat asam. Untuk menetrakan sengatan lebah dapat digunakan
baking soda (basa lemah) akan menetralisir sengatan sehingga dapat mengurangi
iritasi pada kulit.
- Sengatan tawon berbeda dengan sengatan
lebah, sengatan tawon bersifat basa. Untuk menetralisirnya dapat digunakan asam
etanoat (asam cuka).
- Tanaman umumnya tumbuh dengan baik pada
tanah yang tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa. Namun, tanah sering kali
terlalu asam untuk ditanami karena pengaruh dari polusi semisal hujan asam.
Untuk mengurangi tingkat keasaman tanah, maka tanah dapat diberi kalsium
oksida, kalsium hidroksida atau kalsium karbonat sebelum ditanami. Pemberian
zat-zat tersebut dapat mengurangi keasaman tanah sehingga tanaman dapt tumbuh
dengan baik
- Limbah cair dari industri kadang-kadang
mengandung asam. Bila limbah dibuang ke system air, misalnya sungai, maka dapat
menyebabkan kematian ikan dan makhluk air lainnya. Untuk mengatasi hal ini,
dapat ditambahkan kalsium hidroksida untuk menetralkan asam yang terkandung
dalam limbah.