Dengan semakin pesatnya perkembangan pada teknologi saat ini, kita dituntut akan kebutuhan alat elektronik yang bertujuan semakin memanjakan diri dalam berbagai hal. Kini alat-alat elektronik bermunculan, mulai dari alat rumah tangga, mainan anak, alat kerja, alat komunikasi dan lain semacamnya.
Namun tidak semua alat tersebut yang dimaksudkan untuk membantu kita dalam melakukan berbagai aktivitas tidak mengandung dampak negatif. Kali ini kita akan membahas dampak bahaya dari pemakaian alat elektronik yaitu eraphone. Pernah menghitung seberapa sering dan seberapa lama kita menggunakan earphone?
Earphone atau penyuara kuping adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang suara. Alat dengar telinga untuk telepon sebenarnya sudah ada sejak abad ke-20.
Pada tahun 1986, terdapat teknologi pengurangan gangguan suara dengan mengembangkan earphone untuk melindungi pendengaran pilot dari kebisingan di first non-stop around-the-world flight.
Ketika itu, juga terkenal produksi ear canal earphones dengan active noise control untuk pertama kali. Setelah itu, hanya alat sensitive earphone satu-satunya cara untuk mendengar sinyal audio sebelum amplifier dikembangkan. Selama tahun 1990 dan 2000 earphones menjadi tipe yang paling digemari untuk alat musik pribadi.
Namun, earphone dapat berakibat pada gangguan pendengaran yang diakibatkan karena bising suara yang ditimbulkan berupa tuli saraf. Tuli saraf adalah gangguan yang terjadi pada persarafan telinga. Organ yang akan mengalami kerusakan adalah sel rambut. Letak sel rambut sendiri berada pada rumah sifut atau koklea yang bertugas mengantarkan energi listrik melalui saraf ke otak dan sangat berguna membantu kita untuk mendengar.
Terlalu lama telinga mengalami kebisingan, sel rambut akan mengalami kekauan yang dikawatirkan mengalami rusak permanen. Maka dianjurkan jika kita menggunakan earphone tidak melebihi waktu lebih dari 1 jam dengan volume 60% dari volume maksimal. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemilihan earphone, dianjurkan menggunakan earphone yang memiliki daya penghambat kebisingan atau biasa disebut "Voice Isolatif".