Air mata merupakan cairan bening yang tidak memiliki warna (transparan) yang berasal dari cairan darah. Ketika air mata keluar, maka dapat dirasakan darah mengalir naik menuju kepala. Meskipun air mata berasal dari cairan darah, namun air mata tidak memiliki warna dikarenakan cairan darah tersebut masuk ke dalam kelenjar mata. Dinding sel yang dilalui cairan darah bekerja menyaring unsur warna merah darah sehingga menghasilkan cairan bening.
Secara normal, setiap kali seseorang mengedipkan mata maka ada sejumlah air mata yang dialirkan ke permukaan mata. Dalam satu menit, seseorang dapat mengedipkan mata kurang lebih sebanyak 15 hingga 20 kali. Sebagian air mata yang dialiarkan tersebut berfungsi untuk menjaga kelembaban permukaan mata dan sebagian lagi mengalir melalui sebuah saluran kecil di mata bagian dalam.
Air mata memiliki berbagai fungsi lain yang tidak diketahui secara detail oleh manusia. Fungsi utama air mata yaitu mengangkut unsur asam dan berbagai zat gizi ke dalam mata. Selain itu, air mata juga berfungsi mencegah masuknya berbagai macam bakteri ataupun virus yang masuk ke dalam kelopak mata.
Sesering apa Anda mengeluarkan air mata??
Ketika suasana hati sedang sedih, cenderung seseorang akan mengeluarkan air mata. Namun ada kalanya air mata menetes di pipi ketika seseorang merasa bahagia dan ada kalanya pula air mata keluar tanpa ada ikatan emosi perasaan baik senang ataupun sedih. Ketika sesuatu yang menyentuh kelenjar mata, maka air mata akan keluar dengan sendirinya.
Tidak hanya tetesan air mata yang dikarenakan emosi perasaan, ternyata air mata pun mengandung arti luas sebagai alat komunikasi secara fisik. Sebagai contoh, ketika seorang bayi yang baru dilahirkan. Tangisan bayi memberikan isyarat kepada orang disekelilingnya bahwa ada respon terhadap lingkungan barunya. Balita yang belum mampu untuk berbicara juga menggunakan tangisan untuk memberikan isyarat tangisan untuk mengungkapkan apa yang diinginkan.
Air mata yang keluar ketika memiliki perasaan sedih ataupun senang diartikan sebagai alat mengekspersi diri melepaskan perasaan. Perasaaan manusia yang berubah drastis menimbulkan beban secara mendadak pada tubuh meningkatkan cara kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Maka air mata yang selama ini hanyalah dipandang datar oleh seseorang memiliki berbagai arti dan fungsinya. (Njio)